March 29, 2015

Kenangan Era Kepemimpinan Oman

Berita FAHIM (Terima kasih setulus-tulusnya saya ucapkan):
http://fah.uinjkt.ac.id/index.php/11-articles/fahim-news/207-kenangan-era-kepemimpinan-oman

----------
FAHIM News. Dengan terpilihnya Dede Rosyada sebagai rektor UIN Jakarta 2015, maka berlangsung pula pergantian dekan fakultas. Salah satunya adalah Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), dan terpilihlah Sukron Kamil sebagai pengganti Oman Fathurahman yang telah menjabat selama 330 hari. 
Sosok penggagas brand Islam Nusantara ini telah mampu membawa kemajuan bagi FAH melalui visi yang diusungnya, yakni “menuju e-faculty berbasis riset dan berkarakter Islam Nusantara.” Banyak perubahan, profesionalisme serta kontribusi yang beliau berikan di era kepemimpinannya.
Oman Khalilurrahman mahasiswa semester dua mengungkapkan bahwa Oman Fathurahman adalah sosok yang sangat menghargai nilai-nilai leluhurnya. “Pak Oman mempunyai karakter yang menjunjung tinggi nilai leluhurnya, terbukti beliau sangat memprioritaskan pendidikan ala nusantara agar jati diri nusantara tidak hilang,” ungkapanya saat di temui di lantai 4 gedung FAH (11/03).
“Oman Fathurahman merupakan sosok yang mengayomi dan  memimpin. Sebagai Oman beliau memiliki sikap yang friendly kepada mahasiswa dan juga staff, sedangkan sebagai Dekan beliau merupakan sosok yang tegas dan pekerja keras serta tidak segan-segan memberikan hukuman kepada pegawai yang tidak disiplin dan memberikan penghargaan kepada staff yang bekerja dengan baik,“ Tutur salah seorang staff IT  yang menjuluki dirinya sebagai Tim Underground FAH, Muhammad Syukur, Kamis (12/03).
Menurutnya, banyak kontribusi yang telah diberikan Oman Fathurahman selama masa jabatannya. Di antaranya e-faculty, web fakultas yang terintegrasi UIN, penggunaan kertas yang berkurang (paperless) karena semua administrasi berbasis elektronik. Selanjutnya penjadwalan dan pemberitahuan melalui google calendarwhatsapp, serta email.
“Kami merasa kehilangan sosok teman dan bapak dan saya berpesan kepada Pak Oman untuk tetap menjadi seperti kupu-kupu yang selalu indah di manapun berada,” tambahnya.
Guru besar filologi FAH ini pun dianggap sebagai dekan berjiwa muda, semangat beliau mambangun FAH memberi pengaruh besar terhadap mahasiswa yang ikut menjalani kebijakan yang di terapkan. Hal ini di akui oleh presiden Dema FAH Didin Syayidin. “Beliau itu dekan yang berjiwa muda, berwibawa, dan menjadi teladan yang baik. Banyak pencapaian yang dilakukannya dan pengaruhnya juga sangat besar, meskipun tidak secara langsung mengarahkan, tapi saya banyak belajar dari beliau tentang kepemimpinan,” Ungkapnya di Basement FAH.
Tak berbeda jauh dengan Muhammad Syukur, Didin juga menambahkan kontribusi yang sudah diberikan oleh Oman Fathurahman. Seperti halnya bangku riset (Bangris), Fahim Center, Fahim News, Gerakan Pungut Sampah (GPS), manejemen satu lantai yang mempermudah hubungan serta pekerjaan para pegawai FAH dan lainnya.
Oman Fathurahman berharap agar para staff dan mahasiswa tetap semangat dalam membangun FAH. “mereka sudah seperti keluarga saya sendiri. Pesan saya untuk para staf,  bekerjalah dengan semangat seperti yang telah ditanamkan selama ini dan bekerjalah dengan hati, jangan semata karena gaji. Untuk mahasiswa, jika memang sudah cinta dengan rumah kita sendiri maka itu bisa dijadikan ruh atau semangat untuk bekerja dan belajar karena jasad tanpa ruh tidak ada artinya,” Ujarnya sambil menahan air mata.
Cahayatun Nisa, Safurotun Ziah & Ika Wahyuni

No comments: