Ilustrasi: Jam sibuk di stasiun kereta di Jepang |
Jam kerja resmi di Jepang adalah mulai pukul 09:00 pagi hingga pukul 17:00 sore. Tapi, kebanyakan orang Jepang akan melebihkan waktu jam kerjanya sampai pukul 18:00 atau pukul 22:00, atau lebih dari itu!
Seorang kawan Nihonjin yang saya kenal, Takatoki, bercerita pada suatu ketika, kalau seorang Jepang pulang kerja pas tepat waktu, maka ia akan dianggap oleh koleganya sebagai tidak tekun, tidak rajin, dan kurang semangat bekerja!
Memang, sebagian pekerja yang tidak pulang tepat waktu juga mungkin karena alasan ingin menghindari jam-jam sibuk sehingga tidak berdesak-desakan di kereta, seperti kemacetan di Jakarta. Saya sendiri beberapa kali memang menyaksikan, mulai pukul 18:00 hingga 23:00, penumpang kereta di Tokyo luar biasa padat, meski jumlah gerbongnya sudah berjumlah ratusan.
Budaya kerja seperti ini tampaknya terkait dengan mitos bahwa orang Jepang adalah pekerja keras. Biasanya, kalau seseorang terpaksa harus pulang tepat waktu, maka ia akan mengucapkan おさきにしつれいします (O-saki ni shitsurei shimasu), yang kira-kira berarti “maaf, saya pulang duluan yah”…
Nah, kata “maaf” sepertinya juga memang sudah mendarah daging dalam kebudayaan orang Jepang. Hampir dalam setiap aktifitas, percakapan mereka sering diawali atau disertasi dengan kata すみません atau ごめなさい, yang kira-kira berarti “I am sorry”.
Saya sendiri selama tinggal di Tokyo memang tidak pernah pulang dari tempat penelitian “tepat waktu”, paling cepat pukul 18:00, atau rata-ratanya pukul 19:00. Bukan karena sudah menghayati budaya orang Jepang, tapi karena saya tinggal sendirian di apartemen, keluarga tinggal di Jakarta, jadi tidak ada yang merindukan saya di kamar.
Apalagi sejak musim dingin tiba, saya lebih betah di tempat penelitian, membaca, menulis, sambil menikmati hangatnya heater tanpa harus memikirkan besarnya tagihan listrik. Nah loh!
No comments:
Post a Comment