22 Desember 2017 |
"Kang Oman, apa kabar?" Sapaan dari nomor tak dikenal hinggap di ponselku.
Jarum panjang di jam dinding sebentar lagi merangsek menuju angka 12, menyusul jarum pendek yang telah mendahuluinya. Gelapnya malam menambah udara dingin yang menusuk sumsum dan tulang. Warga Osaka Jepang memilih tinggal di rumah sejak petang tadi. Sudah bulan Maret, tapi dingin belum hendak beranjak pergi. Bintik lembut butir salju di jendela menghiasi suasana hening dan sepi.
"Alhamdulillah baik. Maaf, ini nomor siapa yah?"
"Lukman Hakim Saifuddin", jawab sang pengirim pesan.
Hah, sang Menteri Agama? Tak mungkin, benakku.
Kantuk hilang, berganti penasaran. Siapa pula yang berani ngaku-ngaku sebagai menteri agama? Kutanya beberapa kolega yang mungkin waskita.