Mungkin hari ini adalah kesempatan terakhir bagi kami menjadi 'pemulung' di Jerman..., memungut barang yang dibuang, tapi juga sambil membuang barang yang sudah bosan kami pake. Ya, begitulah tradisi Sperrmull yang ada di Negeri ini.
Sadar bahwa kemungkinan ini Sperrmull terakhir sebelum pulang kampung, sambil membuang perabotan, aku pun sengaja keliling di jalan sekitar, kaya ronda, sekedar untuk 'menikmati' suasana yang belum tentu aku temui lagi. Waktu menunjukkan jam 18.00, tapi matahari sudah lama terbenam, maklum lagi musim winter.
Sperrmull adalah jadwal empat atau lima bulanan yang diatur oleh Pemerintah Kota di mana orang boleh membuang barang-barang apa saja yang sudah tidak ingin disimpannya di rumah. Tidak selalu sampah tak berguna yang dibuang, tapi seringkali juga barang-barang yang masih layak pakai dan terawat dengan baik, biasanya karena penggunanya sudah ingin mengganti dengan barang baru, atau bisa juga karena orangnya mau pindahan.
Kami sendiri mengumpulkan banyak perabotan rumah saat Sperrmull, hampir tidak ada yang kami beli baru, kecuali barang elektronik. Kasur, meja makan, kursi, meja kerja, semuanya adalah 'barang bekas' yang dibuang, tentu kami memilih-milih yang masih baik. Setip musim Sperrmull, kami buang barang-barang tertentu, dan kami ganti dengan barang baru. Ah, menarik sekali kehidupan sosial kemasyarakatan di sini, semuanya serba tertib, tidak ada barang atau sampah bertumpuk g karuan, semuanya serba terjadwal, dan patuh pula diikuti warganya....
Sperrmull juga jadi lahan bisnis tersendiri bagi warga tertentu. Biasanya, pada malam menjelang Sperrmull, banyak mobil box besar berkeliling mencari barang-barang yang masih bagus, mungkin untuk dijual sebagai 'second hand', mereka biasanya mengutamakan barang-barang metal dan kayu, seperti mesin cuci atau lemari yang masih utuh. Jadi, kalau ingin dapet barang bagus, ya harus dulu-duluan sama mereka-mereka yang bawa mobil box itu.
Begitulah sudut kehidupan di Kota ini, dan juga kota-kota lain di Jerman tentunya. Mungkin kami akan merindukannya suatu saat. Di beberapa negara lain pun tradisi Sperrmull memang ada, cuma di kita yang belum. Yah, maklumlah ini hanya 'urusan kecil dan sepele', mungkin Pemerintah masih harus mengutamakan mengurus perut sebagian rakyat yang belum tertangani dengan maksimal. Semoga ke depan.....amin.
November 16, 2007
Menjadi 'Pemulung' di Bonn
Posted by Oman Fathurahman at 11/16/2007 02:11:00 PM
Labels: Pernak-pernik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment