5 Juni 2006, aku mendarat di Frankurt. Aku memang baru pertama kali menginjak Jerman, sama sekali belum tahu seluk beluk negeri ini, termasuk sistem transportasinya.
Untung ada kawan baik dari Bandung, kandidat PhD di Uni Frankfurt, yang tinggal di Manheim, Kang Saiful Rahman Sunarya namanya; dialah yang dengan sangat sabar dan santun memanduku bagaimana cara hidup di Jerman;
Kang Saiful pula yang menjemputku di Bandara Frankfurt, tak terbayangkan jika aku harus sendirian, mana pengetahuan bahasa Jerman pun aku nol sama sekali. Kata “danke schön“ saja baru tahu ketika Kang Saiful mengucapkannya ke orang lain saat kami jalan-jalan di Frankfurt.
Meski hari pertama aku langsung ikut Kang Saiful ke Manheim, tapi bukan bararti aku akan tinggal di kota ini, karena “tugas“ pertamaku di Jerman adalah mengikuti kursus bahasa di Goethe Institut Bonn selama dua bulan. Karenanya, keesokan harinya aku langsung menuju Bonn...dan saat inilah petualangan pertama dimulai, karena aku harus pergi sendirian menuju Bonn, untuk selanjutnya mencari alamat Goethe Institut.
Petunjuk dari Kang Saiful sebetulnya cukup terperinci, mulai dari beli tiket sampai halte tempat aku harus turun. Sayangnya, ada satu informasi yang kurang akurat, sehingga menyebabkan aku kebingungan.
Setelah turun dari kereta IC di Bonn Hbf, Kang Saiful memintaku untuk naik U-Bahn dan turun di Bad Godesberg, katanya di sinilah U-Bahn akan berakhir, dan semua penumpang akan turun. Begitu keluar dari halte, aku katanya akan langsung melihat gedung Goethe. Mudah sekali kedengarannya..
Aku pun memperhatikan setiap nama halte yang dilewati U-Bahn nomor 16 ini, dan begitu ada tulisan Bad Godesberg, aku pun turun dan naik tangga menuju keluar. Ah, kulihat-lihat di sekeliling, tak ada tanda-tanda gedung bertuliskan Goethe Institut, apa memang gedung di sini selalu tanpa tulisan? Begitu pikirku saat itu. Anehnya, sekian kali aku bertanya sama orang, kebetulan orang yang kutanya tidak tahu letak gedung Goethe itu, meski aku perlihatkan nama jalan dan nomor gedungnya.
Akhirnya, setelah lebih dari satu jam berkeliling, aku pun menghampiri sebuah taksi, dan meminta diantar ke alamat yang tertulis. “Wah, alamat itu tidak jauh, bisa jalan kaki“, kata supir Taksi, sambil menunjuk ke sebuah arah jalan. Aku pun ikuti arah yang ditunjuknya itu. Eh, dasar namanya pengalaman pertama, tetep aja gak ketemu tu gedung, meski aku sudah tanya beberapa kali ke orang. Untuk kedua kalinya aku menghampiri sebuah Taksi lain, dan meminta supirnya mengantarku ke alamat yang aku pegang. Nah, kali ini supir Taksinya ketawa sambil berkata, “you can look at the building in front of you”, masya Allah…!
Belakangan aku baru tahu, seharusnya aku tidak turun di halte Bad Godesberg, melainkan di Stadhalle, memang wilayahnya namanya ya Bad Godesberg. Dari halte ini, gedung Goethe langsung bias kelihatan, meski memang tidak ada tulisan terpampang yang mudah dilihat dari jauh...
Yaaah, namanya juga pengalaman pertama…
January 24, 2007
Pertama Kali Selalu Sulit...
Posted by Oman Fathurahman at 1/24/2007 04:32:00 AM
Labels: Pernak-pernik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment